SOKOGURU - Hari Idul Adha merupakan satu di antara hari raya dalam Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Zulhijjah.
Lebih dari sekadar penyembelihan hewan kurban, Idul Adha sarat akan nilai spiritual, sejarah keimanan, serta berdampak besar pada sisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail
Peristiwa Idul Adha merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya, Ismail AS.
Baca Juga:
Keduanya menunjukkan keikhlasan dan ketaatan luar biasa atas perintah Allah. Sebelum, penyembelihan terjadi, Allah mengganti Ismail dengan domba.
Peristiwa inilah yang menjadi dasar pelaksanaan kurban setiap Idul Adha sebagai teladan keikhlasan, pengorbanan, dan ketaatan penuh kepada Tuhan.
Makna Spiritualitas Kurban dalam Kehidupan
Ibadah kurban bukan soal menyembelih hewan saja, tetapi melatih keikhlasan melepas sesuatu yang dicintai, demi kebaikan yang lebih besar.
Ini adalah ujian spiritual agar umat Islam meniru ketulusan hati Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah, walaupun terasa berat.
Kurban dalam Konteks Sosial Masyarakat
Salah satu hikmah terbesar kurban adalah membantu sesama, terutama kaum dhuafa.
Melalui distribusi daging kurban, masyarakat prasejahtera yang jarang menikmati daging segar, bisa merasakannya setahun sekali.
Inilah wujud nyata dari keadilan sosial dalam Islam yang mengalir dari ibadah ritual ke aspek kemanusiaan.
Dampak Kurban Menggerakkan Perekonomian
Di balik ibadah kurban, terdapat aktivitas ekonomi yang melibatkan banyak pelaku:
1. Peternak Lokal
Permintaan hewan kurban yang melonjak di bulan Zulhijjah memberikan pemasukan besar bagi para peternak.
Menurut Kementerian Pertanian, pada Idul Adha 2023 tercatat lebih dari 1,8 juta ekor hewan kurban disiapkan, mayoritas dari peternakan kecil dan menengah di daerah.
Baca Juga:
2. UMKM & Jasa Transportasi
Distribusi hewan dan daging kurban memicu tumbuhnya jasa logistik, pengemasan, hingga pengolahan makanan.
UMKM seperti produsen kornet, rendang, abon, dan sosis daging berbasis kurban makin aktif setelah hari raya.
3. Pasar Ternak & Konsumsi Lokal
Idul Adha juga mendorong perputaran uang dari masyarakat kota ke desa-desa, tempat peternak lokal beroperasi. Ini menciptakan efek domino ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Era Digitalisasi Mendorong Pemerataan Kurban
Banyak lembaga kini menyediakan layanan kurban digital melalui website atau aplikasi seperti:
- Baznas
- Dompet Dhuafa
- Rumah Zakat
Digitalisasi membuat kurban lebih inklusif, efisien, dan menjangkau daerah terpencil.
Transparansi distribusi juga turut meningkatkan kepercayaan publik dan dampak sosialnya, karena ada pelaporan real-time.
Kurban sebagai Investasi Sosial
Kurban bukan sekadar amal musiman, tapi juga investasi sosial jangka panjang.
Pemerataan konsumsi gizi, perputaran ekonomi desa, pemberdayaan UMKM, dan peningkatan daya beli di sektor peternakan adalah dampak nyata yang terus berkembang setiap tahun.
Sejarah Idul Adha mengajarkan bahwa pengorbanan adalah kunci keikhlasan, dan keikhlasan adalah jalan menuju manfaat luas.
Ketika umat Islam menjalankan kurban dengan niat tulus, dampaknya tidak hanya terasa secara spiritual, tapi juga membangun ekonomi masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. (*)
Sumber: Kementerian Agama RI, Kementerian Pertanian RI, Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat